SUARANASIONAL.ID - Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), badan perwasitan Liga Inggris, telah mengambil langkah tegas dengan memecat David Coote. Keputusan ini diambil setelah Coote terbukti melakukan pelanggaran serius yang melanggar ketentuan kontraknya.
"David Coote melakukan pelanggaran serius terhadap ketentuan kontrak kerjanya," demikian pernyataan PGMOL yang dirilis melalui laman resmi Liga Inggris, dikutip pada Selasa (10/12/2024).
PGMOL menegaskan bahwa meskipun hubungan kerja dengan Coote telah diputus, hak-haknya tetap diberikan sesuai aturan. Wasit berusia 42 tahun itu juga masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
"David Coote berhak mengajukan banding atas kebijakan pemutusan hubungan kerjanya," tambah PGMOL dalam keterangannya.
Pemecatan ini terjadi setelah David Coote terlibat dalam beberapa tindakan kontroversial yang menjadi perhatian publik dan organisasi sepak bola. Pada awal November 2024, Coote sempat diskors karena membuat pernyataan kontroversial yang menyudutkan mantan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dalam sebuah video unggahan.
Tak lama berselang, kasus baru muncul saat UEFA melakukan investigasi atas dugaan tindakan Coote yang terekam menghirup "bubuk putih" selama bertugas di Piala Eropa 2024. Insiden tersebut terekam dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh media Inggris, The Sun.
Kontroversi lainnya mencuat pada 27 November 2024, ketika Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menyelidiki keputusan Coote yang memberikan kartu kuning dalam laga Divisi Championship. Keputusan tersebut diduga terkait komunikasi Coote dengan seorang suporter yang dianggap tidak pantas.
David Coote memulai karier sebagai wasit sejak usia 16 tahun. Ia melakukan debut di Liga Inggris pada 2018 saat memimpin pertandingan Newcastle United melawan West Bromwich Albion, di mana West Bromwich menang tipis 1-0.
Prestasi terbesar Coote sebagai wasit terjadi pada musim 2022-2023, ketika ia dipercaya menjadi wasit tengah di final Piala Liga Inggris. Pertandingan tersebut mempertemukan Manchester United (MU) dan Newcastle United, di mana MU meraih kemenangan 2-0. Gelar ini menjadi salah satu dari dua trofi domestik yang diraih MU di bawah pelatih Erik ten Hag.
Namun, di tengah catatan prestasi tersebut, karier Coote akhirnya berakhir dengan keputusan pahit akibat serangkaian masalah yang mencoreng reputasinya.
Pemecatan Coote menjadi pengingat penting bagi seluruh perangkat pertandingan untuk menjaga integritas dan profesionalisme, baik di dalam maupun luar lapangan. Kasus ini juga menunjukkan komitmen PGMOL dalam menegakkan standar tinggi bagi wasit di Liga Inggris.