BERITA UPDATE
ADVERTISEMENT

Strategi Membagi Perhatian kepada Anak dengan Adil

Strategi Membagi Perhatian kepada Anak dengan Adil
Ilustrasi - Orangtua yang bersikap adil terhadap anak-anaknya. (Dok. CANVA).

SUARANASIONAL.ID - Membagi perhatian secara adil kepada semua anak kerap menjadi tantangan bagi orangtua, terutama bagi mereka yang memiliki lebih dari satu anak. Namun, memberikan perhatian yang seimbang sangat penting untuk memastikan setiap anak merasa dihargai dan diperhatikan.

Psikolog anak dari Tiga Generasi, Chitra Annisya, M.Psi., menyarankan beberapa cara untuk mengatasi masalah ini. Ia mencontohkan bahwa orangtua dapat membagi waktu secara bergantian untuk setiap anak.

“Memang challenge-nya kalau anak lebih dari tiga, misalnya empat. Paling tidak, minggu ini untuk anak pertama sama ibu. Adiknya sama ayahnya. Nanti minggu depan bisa untuk anak yang lain. Bisa tuker-tukeran,” ujar Chitra di Jakarta.

Chitra juga menyoroti kebiasaan di masyarakat yang sering kali mengharuskan anak sulung untuk mengalah demi adik-adiknya. Menurutnya, kebiasaan ini kurang tepat.

“Seharusnya tidak seperti itu. Ketika menghabiskan waktu pun tidak serta merta ketika kakak sudah lebih besar, ya sudah fokus ke adiknya. Kakak juga butuh waktu berkualitas dengan ayah dan ibunya,” kata dia.

Kakak, meskipun lebih besar, tetap memerlukan perhatian yang sama dari orangtua. Menyeimbangkan perhatian kepada semua anak penting untuk mencegah perasaan diabaikan.

Jika orangtua memiliki keterbatasan waktu, Chitra menyarankan untuk menyediakan waktu khusus meskipun hanya sebentar, sekitar 15-30 menit, secara bergantian untuk setiap anak. Waktu tersebut bisa digunakan untuk melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan, seperti bermain, membaca buku, atau sekadar berbicara.

Dengan cara ini, orangtua dapat menciptakan momen kebersamaan yang berharga dan meminimalkan rasa cemburu antara kakak dan adik.

Chitra menekankan bahwa membagi perhatian secara adil tidak selalu berarti memberikan waktu yang sama kepada setiap anak. Hal ini karena kebutuhan masing-masing anak berbeda. “Adil bukan berarti setara. 30 menit untuk anak pertama bukan berarti cukup untuk anak kedua. Bisa jadi anak kedua membutuhkan waktu lebih panjang,” jelasnya.

Perhatian yang tidak adil dari orangtua dapat memicu anak-anak untuk menunjukkan perilaku negatif sebagai bentuk protes mereka. “Kalau ada mama papanya jadi sering marah-marah atau lebih ngambek makan. Anak-anak yang paling tidak menyenangkan kadang-kadang anak-anak yang paling butuh perhatian,” tutur Chitra.

Dengan menjadi lebih peka terhadap kebutuhan anak dan membagi perhatian dengan bijak, orangtua dapat menciptakan suasana keluarga yang harmonis. Pendekatan ini juga membantu membangun hubungan yang erat antara orangtua dan anak, serta memperkuat rasa saling percaya di dalam keluarga.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT