BERITA UPDATE
ADVERTISEMENT

Rangkaian Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh FKUI Teens Life Saver: Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Siswa SMA

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Siswa SMA
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Siswa SMA. (Dok. FKUI)

JAKARTA, SUARA NASIONAL - Departemen Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dengan dukungan Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2024, telah sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Teens Life Saver: Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Siswa SMA.

Program ini berlangsung di empat sekolah di wilayah Jabodetabek, yaitu:

  • SMAN 8 Jakarta (2–5 September 2024)
  • SMA Labschool Kebayoran (19 September 2024)
  • SMAN 1 Tangerang Selatan (24 September 2024)
  • SMA Al-Izhar Jakarta (9 Desember 2024)

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa SMA dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan medis, khususnya Bantuan Hidup Dasar (BHD). Program ini dirancang dalam dua bagian utama, yaitu sesi edukasi dan workshop interaktif.

Pada sesi edukasi, materi disampaikan oleh narasumber yang merupakan Staf Pengajar Departemen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI. Materi meliputi pengenalan tanda-tanda henti napas dan henti jantung, cara memanggil bantuan darurat, serta langkah-langkah dasar dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Penyampaian materi ini dilakukan melalui presentasi yang dirancang interaktif untuk memudahkan siswa memahami konsep-konsep utama.

Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop yang dipandu langsung oleh Staf Departemen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI. Dalam workshop ini, siswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan BHD secara langsung.

Simulasi dilakukan menggunakan alat peraga seperti manekin CPR untuk memberikan pengalaman nyata kepada peserta. Para siswa dilatih secara bertahap, mulai dari mengenali kondisi darurat, melakukan panggilan bantuan, hingga melakukan tindakan RJP dengan teknik yang benar.

Sesi Workshop Bantuan Hidup Dasar oleh fasilitator dari Staf Departemen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI
Sesi Workshop Bantuan Hidup Dasar oleh fasilitator dari Staf Departemen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI.

Untuk memastikan efektivitas program, setiap sesi pelatihan diikuti dengan proses evaluasi melalui pretest dan post-test. Pada tahap awal, siswa diminta untuk mengisi pretest guna mengukur pengetahuan mereka sebelum menerima materi pelatihan. Setelah sesi edukasi dan workshop selesai, post-test diberikan untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman dan keterampilan siswa meningkat.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan pada sebagian besar peserta, baik dari segi pemahaman teori maupun kemampuan praktik. Selain itu, formulir evaluasi juga dibagikan kepada peserta untuk mengumpulkan umpan balik terkait kualitas materi, metode pelatihan, serta relevansi program dengan kebutuhan mereka.

Data evaluasi ini tidak hanya digunakan untuk menilai keberhasilan program, tetapi juga sebagai dasar untuk pengembangan program di masa depan.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjadikan materi BHD sebagai pelatihan rutin yang terintegrasi dalam ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di setiap sekolah. Dengan supervisi dari Departemen Anestesi dan Terapi Intensif FKUI, pelatihan ini akan terus dikembangkan untuk menciptakan generasi muda yang tanggap darurat dan memiliki kemampuan memberikan pertolongan pertama secara efektif.

"Dengan pelatihan yang berkesinambungan dan dukungan semua pihak, kami berharap siswa SMA dapat memahami, menguasai, dan mengintegrasikan keterampilan bantuan hidup dasar dalam aktivitas mereka sehari-hari. Ini adalah langkah awal menciptakan komunitas yang lebih siap menghadapi situasi darurat medis," ujar salah satu perwakilan tim pengabdian masyarakat dari Departemen Anestesi FKUI.

Rangkaian kegiatan Teens Life Saver tidak hanya bertujuan mencetak siswa yang kompeten dalam bantuan hidup dasar, tetapi juga memperkuat peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan responsif terhadap kondisi darurat.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT