BERITA UPDATE
ADVERTISEMENT

KNIU: Guru dengan Wawasan Global Kunci Mencetak Generasi Unggul

KNIU: Guru dengan Wawasan Global Kunci Mencetak Generasi Unggul
Suasana acara Mentari X ASTA National Conference 2024 yang digelar di Jakarta pada Sabtu (30/11/2024). (Dok. ANTARA)

SUARANASIONAL.ID - Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) menyoroti peran strategis guru dalam membangun generasi unggul yang mampu bersaing secara global. Hal ini, menurut KNIU, memerlukan integrasi wawasan global dan keterampilan multikultural dalam proses pembelajaran di sekolah.

Ketua Eksekutif Komisi UNESCO Indonesia, Itje Chodidjah, menyatakan bahwa guru memiliki peran lebih dari sekadar menyampaikan materi pelajaran. Mereka adalah pemimpin yang membimbing siswa menuju masa depan.

“Guru bukan hanya sekadar pengajar, tetapi juga pemimpin dalam perjalanan siswa menuju masa depan mereka,” ujarnya dalam acara Mentari X ASTA National Conference 2024 di Jakarta, Sabtu (30/11).

Ia menegaskan bahwa guru perlu mengadopsi metode pembelajaran berbasis global yang adaptif dan inovatif untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang terus berubah.

Salah satu keterampilan yang wajib dikuasai siswa adalah literasi digital. Menurut Itje, hal ini tidak hanya melibatkan kemampuan mengakses informasi, tetapi juga pemanfaatan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab.

“Jika kita berhenti belajar, kita berhenti mengajar,” kata Itje, menekankan pentingnya guru untuk terus belajar agar mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang relevan.

Dalam hal numerasi, Itje menjelaskan bahwa pembelajaran tidak boleh sebatas angka dan data. Guru harus membantu siswa memahami konteks di balik angka untuk melatih kemampuan pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata.

“Guru tidak sekadar menanyakan, apakah kalian mengerti pelajaran ini? tetapi lebih kepada, apakah penjelasan saya mudah dipahami? Refleksi menjadi elemen penting dalam mendidik,” tambahnya.

Selain mendukung aspek akademik, guru juga berperan dalam membentuk karakter dan daya tahan mental siswa. Itje menekankan pentingnya kehadiran guru yang otentik dan tulus, yang dapat menjadi panutan bagi anak-anak.

“Pendidikan tidak bisa dilakukan dengan berpura-pura, karena anak-anak membutuhkan kehadiran guru yang otentik dan tulus,” tegasnya.

Pimpinan sekolah juga dinilai memiliki pengaruh besar terhadap kinerja guru. Dukungan dan kebijakan yang tepat dari kepala sekolah akan meningkatkan kualitas pengajaran, yang pada akhirnya berdampak positif pada kualitas pendidikan.

Guru juga diingatkan untuk menjaga etika dan integritas, karena mereka adalah teladan bagi siswa.

“Pendidikan adalah kebaikan tanpa batas, sebuah kebutuhan fundamental yang membentuk karakter, memberikan harapan, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik,” pungkas Itje.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT