Dealer mobil (Dok. Ist) |
SuaraNasional - Pasar kendaraan roda empat di Indonesia masih mengalami kelesuan yang cukup signifikan pada tahun 2024.
Berdasarkan data terbaru, penurunan penjualan mobil nasional mencapai sekitar 15% secara year on year (YoY) hingga Oktober 2024.
Hal ini turut berdampak pada kinerja agen pemegang merek (APM) dan pengelola diler, yang terpaksa menghadapi kesulitan dalam menjual stok mobil mereka.
Salah satu perusahaan yang terdampak adalah PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), yang mengelola diler Nasmoco Toyota di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Hingga kuartal III-2024, CARS mencatatkan penurunan penjualan mobil sebesar 10% YoY, menjual hanya 13.190 unit.
"Model MPV (Multi Purpose Vehicle) dan LCGC (Low Cost Green Car) masih mendominasi permintaan dari pelanggan," ujar Investor Relations & Corporate Communications Bintraco Dharma Yosef, Selasa (3/12).
Penurunan ini mencerminkan tren pasar otomotif yang tengah lesu, sejalan dengan penurunan penjualan mobil secara nasional.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales Indonesia turun 15%, sementara penjualan ritel mengalami penurunan sebesar 11,5% selama Januari hingga Oktober 2024.
Bukan hanya masalah penurunan permintaan yang menjadi tantangan, tetapi kondisi ekonomi nasional yang melambat turut memperburuk situasi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat hanya 4,95% YoY pada kuartal III-2024, ditambah dengan deflasi yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut.
Daya beli masyarakat yang tertekan, ditambah dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor industri, semakin mengurangi minat konsumen untuk membeli mobil baru.
Sejumlah APM, termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Honda Prospect Motor (HPM), telah mengimplementasikan berbagai strategi untuk merangsang penjualan.
"Kami selaku distributor terus berkoordinasi dengan diler untuk menyesuaikan distribusi barang mengacu pada permintaan konsumen untuk menghindari overstock," ungkap Anton, Selasa (3/12).
Toyota, misalnya memberikan promo menarik seperti DP rendah, bunga cicilan ringan, dan tenor cicilan lebih panjang, selain menawarkan layanan purna jual yang meliputi bebas biaya jasa dan suku cadang selama 3 tahun atau 60.000 kilometer.
"Ini penting untuk menjaga stabilitas produksi dan penjualan secara keseluruhan," kata Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director HPM, Selasa (3/12).
Strategi ini bertujuan untuk menarik konsumen agar tetap membeli mobil meski dalam kondisi pasar yang tidak ideal.
Honda juga aktif menyesuaikan strategi distribusi untuk memastikan ketersediaan unit sesuai dengan permintaan pasar.
Di samping itu, HPM menghadirkan promo menarik di akhir tahun, seperti bunga rendah dan paket layanan purna jual, untuk membantu meringankan beban konsumen dan merangsang penjualan di sisa tahun 2024.
Namun, meskipun pasar otomotif Indonesia masih suram, terdapat optimisme dari industri untuk bangkit kembali.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyatakan bahwa pameran otomotif berskala besar, seperti Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, dapat memberikan stimulus yang dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan mobil.
Pameran ini dihadiri oleh hampir 146.000 pengunjung, dan meskipun nilai transaksi belum diumumkan, harapan tetap ada bahwa aktivitas tersebut dapat mendorong kenaikan penjualan dalam beberapa bulan mendatang.
Gaikindo, meskipun merevisi target penjualan mobil nasional menjadi 850.000 unit pada akhir tahun 2024 tetap optimistis bahwa pasar otomotif Indonesia bisa pulih seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan program promo dari produsen mobil.
Secara keseluruhan, meskipun pasar otomotif nasional masih menghadapi banyak tantangan, pemain industri diharapkan dapat terus beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi.
"Selain pameran, diskon dan program penjualan juga bisa menambah minat calon konsumen," tandas dia, Selasa (3/12).