Cegah Judi Online Meluas, Pemerintah Gencarkan Literasi Digital
Cegah judi online meluas, pemerintah gencarkan literasi digital. (Dok. JawaPos.com) |
SUARANASIONAL.ID – Pemerintah semakin intensif dalam mencegah penyebaran judi online yang kian mengancam masyarakat.
Melalui kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia (Kemenko PMK), berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan literasi digital dan menyadarkan masyarakat akan bahaya praktik tersebut.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya edukasi di tingkat akar rumput agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh ilusi keuntungan judi online.
Menurutnya, literasi digital merupakan solusi strategis untuk membangun kesadaran kolektif tentang risiko besar yang ditimbulkan oleh judi online.
"Upaya itu akan dilakukan secara masif melalui berbagai media, termasuk pertemuan langsung, sosialisasi, dan edukasi berbasis komunitas," ungkap Meutya Hafid dalam siaran pers, Kamis (28/11/2024).
Langkah konkret pemerintah
Meutya menegaskan bahwa edukasi digital harus menjadi langkah preventif sekaligus antisipatif dalam menghadapi ancaman judi online.
Dengan memanfaatkan sumber daya manusia dari berbagai wilayah, pemerintah akan menyampaikan pesan-pesan literasi digital secara langsung kepada masyarakat.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Kemenko PMK bersama Komdigi akan menggandeng pemangku kepentingan, seperti pendamping desa, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dan kader penggerak pembangunan, untuk melaksanakan program literasi digital khususnya di daerah pedesaan.
"Kita harus membuat masyarakat sadar bahwa judi online bukan tentang keberuntungan, melainkan jebakan yang merusak. Dengan edukasi yang baik, kita berharap dapat mengurangi bahkan menghilangkan kecanduan terhadap praktik ini," tambah Meutya Hafid.
Bahaya sosial dan ekonomi dari judi online
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia, Muhaimin Iskandar, turut mengingatkan bahwa judi online bukan hanya menciptakan korban individu, tetapi juga menambah beban sosial dan ekonomi negara.
"Judi online adalah penipuan yang harus kita lawan dengan kesadaran penuh. Seluruh perangkat yang kita miliki akan kita gerakkan, mulai dari pendamping desa hingga kader pembangunan," ujar Muhaimin.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun masyarakat yang tangguh dan terbebas dari dampak sosial akibat kecanduan judi online.
Menurutnya, literasi digital adalah cara efektif untuk menanamkan pemahaman bahwa judi online hanya membawa kerugian finansial dan sosial.
"Literasi digital dipandang sebagai cara paling efektif untuk menanamkan pemahaman bahwa judi online hanya menimbulkan kerugian sosial dan finansial," pungkas Muhaimin Iskandar.
Melalui kampanye literasi digital yang masif, pemerintah berharap dapat mengedukasi masyarakat agar memahami risiko besar yang ditimbulkan oleh judi online.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar, tangguh, dan terhindar dari jebakan bencana sosial akibat praktik ilegal tersebut.