Novel "Laskar Pelangi" dan "Ayat Ayat Cinta" masuk ke dalam daftar novel terlaris di Indonesia sepanjang masa. |
INDUSTRI buku di Indonesia telah menghasilkan banyak karya sastra yang populer dan diminati. Di antara ribuan judul yang ada, beberapa novel berhasil mencatatkan angka penjualan fantastis, menjadikannya sebagai novel terlaris di Indonesia sepanjang masa.
Novel-novel ini bukan hanya disukai oleh pembaca lokal, tetapi juga berhasil membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
Lantas, apa saja daftar judul novel terlaris di Indonesia yang meraih angka penjualan tertinggi sepanjang masa? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
5 novel terlaris di Indonesia sepanjang masa
Berikut ini adalah lima novel terpopuler di Indonesia yang berhasil mencatat angka penjualan tertinggi sepanjang masa.
1. Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata mungkin adalah salah satu novel paling fenomenal di Indonesia. Diterbitkan pertama kali pada tahun 2005, novel ini menjadi simbol literatur Indonesia modern yang sukses meraih perhatian besar baik di dalam maupun luar negeri.
Mengisahkan tentang perjuangan sekelompok anak di Pulau Belitung yang belajar di sekolah sederhana dengan segala keterbatasan, cerita ini berhasil menyentuh hati banyak pembaca.
Menurut data dari penerbit Bentang Pustaka sebagaimana dilansir dari Urpilibros, novel Laskar Pelangi telah terjual lebih dari 5 juta eksemplar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, angka penjualannya mencapai lebih dari 1 juta eksemplar hanya dalam beberapa tahun setelah terbit.
Kesuksesan Laskar Pelangi tidak lepas dari cerita inspiratifnya yang mengangkat tema pendidikan, persahabatan, dan semangat juang. Buku ini juga diadaptasi menjadi film pada tahun 2008, yang turut mendongkrak popularitasnya.
Selain itu, Laskar Pelangi juga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan diterbitkan di lebih dari 20 negara, menjadikannya sebagai salah satu novel Indonesia paling dikenal di kancah internasional.
2. Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy
Ayat-Ayat Cinta adalah novel yang mengangkat tema cinta, spiritualitas, dan kehidupan sosial dalam balutan budaya Islam. Ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy dan diterbitkan pada tahun 2004, novel ini menceritakan kisah cinta yang berlatar belakang kehidupan mahasiswa Indonesia di Mesir.
Novel Ayat-Ayat Cinta mencatat angka penjualan yang sangat mengesankan, yakni lebih dari 1 juta eksemplar di Indonesia. Angka ini terus meningkat seiring dengan popularitasnya yang melejit, terutama setelah diadaptasi menjadi film pada tahun 2008.
Salah satu alasan mengapa Ayat-Ayat Cinta sangat digemari adalah kemampuannya dalam menggabungkan cerita cinta dengan pesan-pesan moral dan spiritual yang mendalam.
Cerita ini tidak hanya menawarkan romansa, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang relevan bagi pembaca Muslim di Indonesia. Novel ini juga dianggap sebagai perintis dalam genre novel islami di Indonesia, yang kemudian diikuti oleh banyak karya lain dengan tema serupa.
3. Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq
Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 merupakan novel remaja karya Pidi Baiq yang berhasil mencuri perhatian publik. Diterbitkan pertama kali pada tahun 2014, novel ini bercerita tentang hubungan percintaan antara Dilan dan Milea, dua remaja SMA di Bandung pada era 1990-an. Kisahnya yang ringan dan penuh humor membuat novel ini mudah diterima oleh pembaca muda.
Berdasarkan data dari penerbit Mizan, novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 telah terjual lebih dari 700.000 eksemplar. Kesuksesan novel ini juga didorong oleh adaptasi filmnya yang dirilis pada tahun 2018, yang menjadi salah satu film terlaris di Indonesia.
Novel ini menarik karena mampu menghadirkan nuansa nostalgia tahun 1990-an dengan bahasa yang sederhana dan lucu. Karakter Dilan yang ikonik juga berhasil menarik perhatian banyak pembaca, sehingga membuat novel ini populer di kalangan remaja.
Dilan bukan hanya populer sebagai novel, tetapi juga menjadi fenomena budaya pop yang melahirkan berbagai merchandise dan pariwisata terkait cerita di Bandung.
4. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
Bumi Manusia adalah salah satu karya monumental dalam sejarah sastra Indonesia. Ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer, novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1980 dan merupakan bagian pertama dari Tetralogi Buru.
Mengisahkan tentang Minke, seorang pemuda pribumi yang berjuang melawan ketidakadilan kolonial, novel ini dianggap sebagai karya yang berpengaruh dalam menggambarkan sejarah perjuangan Indonesia.
Bumi Manusia telah terjual lebih dari 500.000 eksemplar di Indonesia dan banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis. Kepopulerannya kembali meningkat setelah diadaptasi menjadi film pada tahun 2019.
Keberhasilan Bumi Manusia tidak hanya didorong oleh ceritanya yang kuat, tetapi juga oleh reputasi Pramoedya sebagai salah satu penulis terbesar Indonesia.
Novel ini menawarkan perspektif yang mendalam tentang perjuangan melawan penjajahan, sehingga memiliki nilai sejarah dan sosial yang tinggi. Bagi banyak pembaca, Bumi Manusia bukan sekadar novel, tetapi juga cerminan identitas dan perjuangan bangsa Indonesia.
5. Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh karya Dewi Lestari
Novel Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh adalah karya Dewi Lestari (Dee), yang mengawali rangkaian seri novel Supernova. Diterbitkan pertama kali pada tahun 2001, novel ini menawarkan konsep cerita yang unik dengan genre fiksi ilmiah yang jarang dijumpai dalam karya sastra Indonesia. Novel ini menggabungkan unsur filsafat, sains, dan romansa, menciptakan pengalaman membaca yang berbeda.
Sebagai salah satu novel terlaris di Indonesia, Supernova mencatat angka penjualan lebih dari 200.000 eksemplar dalam beberapa tahun sejak penerbitannya. Novel ini juga meraih sukses besar ketika diadaptasi menjadi film pada tahun 2014, yang semakin meningkatkan popularitasnya.
Keunikan Supernova terletak pada gaya penulisan Dee yang berbeda dari kebanyakan novel populer Indonesia. Novel ini mampu menarik pembaca yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar cerita cinta atau drama, dengan menyuguhkan eksplorasi filosofis dan ilmiah yang jarang ditemukan dalam sastra populer di Indonesia. Novel ini menjadi simbol dari gaya sastra kontemporer yang segar dan inovatif.
Itulah 5 novel terlaris sepanjang masa di Indonesia, yang tak hanya memberikan dampak bagi pembacanya, tetapi juga mengukir rekor penjualan yang menguntungkan bagi penulisnya.
Kelima novel ini adalah contoh dari keberhasilan novel terpopuler di Indonesia dalam menarik minat pembaca. Selain meraih angka penjualan yang fantastis, novel-novel ini juga berhasil menghadirkan cerita yang memengaruhi banyak orang, baik dalam hal inspirasi, hiburan, maupun nilai-nilai kehidupan. Kesuksesan mereka juga didorong oleh adaptasi film yang berhasil membawa cerita-cerita ini ke khalayak yang lebih luas.
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar sastra di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Novel terlaris di Indonesia bukan hanya sekadar kisah yang menghibur, tetapi juga mampu memberikan dampak yang mendalam dan bertahan dalam ingatan pembaca.
Bagi para penulis yang bercita-cita untuk menerbitkan karya, kelima novel tersebut bisa menjadi inspirasi dalam mengemas cerita yang menarik dan relevan dengan pembaca Indonesia.