 |
| Ilustrasi. Mengajarkan pola tidur sehat sejak dini kepada anak. |
SUARANASIONAL.ID - Pola tidur yang sehat harus diajarkan sejak dini kepada anak-anak guna memastikan kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.
Menurut dr. Retno S. Wardani, dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan–kepala dan leher dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tidur yang berkualitas tidak hanya mendukung pertumbuhan fisik anak tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.
Dalam acara "Higiene Tangan, Hidung, Tidur untuk Pencegahan ISPA dan Gaya Hidup Sehat" yang diadakan di RSCM Jakarta pada Jumat, dr. Wardani menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk memproduksi hormon-hormon vital seperti melatonin, yang berperan dalam pertumbuhan anak.
"Hormon yang lain yaitu tiroid, stimulating hormone, dan insulin. Itu bagus sekali. Dia cukup, jadi dia tidak akan mengalami resistensi insulin," ujar Wardani.
Dr. Wardani menyatakan bahwa tidur yang berkualitas adalah investasi jangka panjang bagi anak-anak.
Oleh karena itu, orangtua disarankan untuk mulai mengajarkan pola tidur yang baik sejak anak-anak masih kecil, idealnya selama 18 tahun pertama kehidupan mereka.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kualitas tidur tidak hanya bergantung pada durasi, melainkan juga tahapan-tahapan tidur yang dilalui.
Ada tiga fase penting dalam tidur berkualitas: tidur dangkal (light sleep), tidur dalam tanpa gerakan bola mata yang cepat, dan tidur dalam dengan gerakan bola mata cepat (rapid eye movement/REM).
"50 persen dari tidur harus mengandung tidur yang dangkal. Dengan tidur yang baik, maka seseorang akan merasa benar-benar beristirahat," jelasnya.
Seperti dilansir dari Pafimagelang.org , mengajarkan anak cara tidur yang sehat sejak dini faktanya memang memiliki manfaat jangka panjang ketika mereka dewasa.
Anak-anak yang terbiasa dengan pola tidur yang baik akan lebih mudah beradaptasi dengan kondisi kehidupan, seperti harus bekerja dalam shift malam.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Charlene memberikan beberapa tips agar anak-anak dapat menikmati tidur yang lebih berkualitas.
Salah satu yang utama adalah menghindari paparan layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
"Ada sebuah penelitian juga yang mengatakan bahwa gelombang cahaya pendek yang dipancarkan oleh layar gadget itu menghentikan atau menghambat produksi hormon melatonin," ujar Charlene.
Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman juga sangat penting.
orangtua bisa mematikan lampu atau menggunakan aromaterapi untuk membantu anak merasa lebih rileks.
Charlene juga menekankan pentingnya menghindari makan setidaknya tiga jam sebelum waktu tidur, karena makan sebelum tidur bisa mengganggu proses pencernaan dan mempengaruhi kualitas tidur.
Dengan pola tidur yang sehat dan teratur, anak-anak tidak hanya akan merasakan manfaat fisik, tetapi juga akan memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik di masa depan, menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
