Tpz6TpCiGfz9BSd6BUMlGUA5Gd==

Mendengarkan Musik Bisa Jadi Terapi Penyembuhan Pascaoperasi, Menurut Para Ahli

Mendengarkan Musik Bisa Jadi Terapi Penyembuhan Pascaoperasi, Menurut Para Ahli
Ilustrasi. Perempuan mendengarkan musik menggunakan headphone. (Suara Nasional/Canva)

SUARANASIONAL.ID - Penelitian terbaru menyoroti potensi musik sebagai salah satu alat terapi yang efektif bagi pasien pascaoperasi. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Hindustan Times pada Rabu (23/10/2024), musik dinyatakan mampu membantu meredakan rasa sakit serta mempercepat proses pemulihan tubuh.

Penelitian ini berfokus pada peran musik dalam memperbaiki kondisi pasien dalam berbagai aspek, seperti rasa sakit, kecemasan, penggunaan obat penghilang rasa sakit, dan stabilitas denyut jantung.

Sebuah analisis dari ribuan studi yang dilakukan akhirnya mengerucut pada 35 penelitian utama, yang menjadi dasar kajian ini. Fokus utamanya adalah bagaimana mendengarkan musik dapat berdampak pada pemulihan pasien. Musik dinilai memiliki efek positif dalam mengurangi rasa sakit serta kecemasan yang sering kali muncul setelah menjalani operasi.

Salah satu penulis utama studi ini, Shehzaib Raees, dalam wawancaranya dengan The Independent menjelaskan bahwa meskipun musik tidak sepenuhnya menghilangkan rasa sakit, musik membantu mengubah cara pasien merasakan rasa sakit tersebut.

"Pasien mungkin masih merasakan sakit, namun musik mampu mengubah persepsi mereka terhadap rasa sakit itu," ungkap Raees.


Efek positif musik pada proses pemulihan

Studi ini menunjukkan bahwa baik musik yang diputar melalui headphone maupun pengeras suara memberikan hasil yang positif. Pasien yang mendengarkan musik cenderung mengalami proses penyembuhan yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mendengarkan musik.

Salah satu penemuan yang cukup signifikan adalah penurunan rata-rata denyut jantung pasien yang mendengarkan musik, yakni sekitar 4,5 kali per menit dibandingkan mereka yang tidak menggunakan musik.

Lebih menarik lagi, pasien yang menggunakan musik sebagai bagian dari terapi mereka juga mengonsumsi lebih sedikit morfin, yang dikenal sebagai obat pereda nyeri pascaoperasi, dibandingkan mereka yang tidak.

Penggunaan obat opioid seperti morfin dapat memberikan efek samping tertentu bagi pasien, sehingga mengurangi ketergantungan pada obat ini menjadi salah satu keuntungan utama dari penggunaan musik dalam terapi pemulihan.

Studi ini menunjukkan bahwa pasien yang mendengarkan musik menggunakan setengah dari jumlah morfin yang biasa dikonsumsi pasien pascaoperasi lainnya.


Musik membantu proses transisi pascaoperasi

Selain itu, hasil penelitian juga didukung oleh pendapat dari Eldo Frezza, seorang ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas California Northstate. Dalam wawancaranya dengan The Independent, Frezza menjelaskan bahwa setelah operasi, pasien akan melalui fase transisi dari keadaan tidak sadar hingga kembali ke kondisi normal. Musik, menurutnya, sangat membantu dalam memperlancar fase ini dan mengurangi stres yang dirasakan pasien.

"Musik memfasilitasi transisi dari keadaan sadar ke kondisi normal setelah operasi, sehingga membantu mengurangi stres," kata Frezza.

Proses pemulihan pascaoperasi adalah masa yang penuh tantangan bagi banyak pasien. Musik, sebagai metode terapi yang sederhana dan non-invasif, mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan, yang pada akhirnya mempercepat proses penyembuhan.

Melansir laman Pafisolo.org, salah satu keunggulan dari terapi musik dibandingkan metode lain seperti meditasi adalah sifatnya yang pasif. Pasien tidak perlu berkonsentrasi atau mengeluarkan usaha ekstra untuk mendapatkan manfaat dari musik, sehingga menjadikannya lebih mudah diterima oleh banyak kalangan. Terlepas dari usia, latar belakang budaya, atau preferensi pribadi, hampir semua orang dapat merasakan manfaat dari mendengarkan musik.

Musik menjadi salah satu bentuk terapi yang mudah diakses oleh pasien dari berbagai kalangan, dan manfaatnya yang telah terbukti di berbagai penelitian semakin mendorong penggunaan musik sebagai bagian dari program perawatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Penelitian ini membuka jalan bagi rumah sakit dan pusat perawatan kesehatan untuk lebih mengintegrasikan musik sebagai bagian dari metode penyembuhan non-invasif.

Musik tidak hanya membantu mempercepat pemulihan fisik, tetapi juga membantu mengurangi rasa sakit serta ketergantungan pada obat penghilang rasa sakit.

Dengan semakin berkembangnya penelitian mengenai efek positif musik, diharapkan bahwa musik dapat menjadi bagian penting dalam pengobatan tradisional di masa depan, membantu pasien pulih dengan lebih cepat dan mengalami lebih sedikit rasa sakit.

***
Dapatkan berita Indonesia terbaru viral 2025, update terkini hari ini dari media online SuaraNasional.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter