Tpz6TpCiGfz9BSd6BUMlGUA5Gd==

Ahli Kardiologi: Perokok yang Tampak Sehat Tetap Berisiko Terkena Penyakit

Ahli Kardiologi: Perokok yang Tampak Sehat Tetap Berisiko Terkena Penyakit
Ilustrasi.

SUARANASIONAL.ID - Merokok tetap berbahaya, bahkan bagi mereka yang terlihat sehat secara fisik. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Mega Febrianora, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, CRFC, seorang Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.

Menurutnya, seorang perokok yang tampak sehat tidak berarti bebas dari risiko terkena penyakit, khususnya penyakit jantung yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Mega menjelaskan bahwa kondisi fisik yang tampak dari luar saja tidak bisa dijadikan acuan untuk menilai kesehatan seseorang secara menyeluruh.

Ia mengingatkan, meski tubuh tampak sehat, risiko kesehatan tetap mengintai para perokok. Oleh karena itu, Mega menekankan pentingnya kesadaran akan pemeriksaan kesehatan atau skrining secara berkala.

“Kadang kesadaran untuk skrining juga rendah sekali. Jadi kadang orang meninggal dikira sudah waktunya. Padahal siapa tahu dia punya penyakit tertentu misalnya jantung yang disebabkan oleh rokok,” jelas Mega dalam sebuah diskusi daring yang digelar oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.

Mega menegaskan, hingga saat ini tidak ada satu pun jurnal medis yang menyebutkan bahwa merokok aman atau baik untuk kesehatan tubuh. Namun, banyak perokok yang berdalih bahwa mereka merasa aman karena orang tua atau kakek mereka adalah perokok yang tetap sehat hingga usia lanjut.

Menurut Mega, tubuh manusia memang memiliki mekanisme kompensasi yang luar biasa, yang memungkinkan seseorang tampak sehat meski sudah menderita penyakit tertentu. Namun, ini tidak berarti tubuh tidak mengalami dampak dari kebiasaan merokok.

Ketika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda melemah, seperti cepat lelah atau sesak napas, hal ini seringkali diabaikan dan dianggap sebagai bagian dari proses penuaan.

“Misalnya gejala orang punya penyakit jantung, itu bukan tiba-tiba meninggal. Tapi dia mudah lelah. Naik tangga 2 lantai capek. Itu tanda-tanda jantung lemah. Tapi ini sering diabaikan dan dirasa memang terjadi karena faktor usia,” lanjutnya.

Mega juga menyoroti bahwa banyak lansia yang tampak sehat secara fisik mampu melakukan aktivitas seperti berjalan jauh tanpa merasa lelah. Namun, masyarakat seringkali menganggap bahwa kondisi lemah pada lansia, termasuk perokok, adalah hal yang normal. Ini menyebabkan persepsi yang salah bahwa merokok tidak berbahaya selama seseorang masih terlihat sehat.

Ia menegaskan bahwa kebiasaan merokok, baik rokok konvensional maupun elektrik, tetap memiliki dampak berbahaya bagi tubuh. Meskipun efeknya tidak langsung terasa, Mega menjelaskan bahwa dampak tersebut pasti akan muncul seiring waktu.

Melansir jurnal di Pafibekasi.org, selain membahayakan diri sendiri, Mega juga mengingatkan bahwa kebiasaan merokok berpotensi membahayakan orang lain. Ia mencontohkan bagaimana zat berbahaya dari rokok dapat menempel pada pakaian dan tanpa disadari terhirup oleh orang di sekitar perokok, termasuk keluarga atau teman.

Oleh karena itu, Mega mengimbau generasi muda untuk lebih peduli terhadap dampak kebiasaan merokok, baik bagi diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya kesadaran akan bahaya rokok dan dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan.

***
Dapatkan berita Indonesia terbaru viral 2025, update terkini hari ini dari media online SuaraNasional.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter