Airlangga Hartarto (Dok. Ist) |
SuaraNasional.id Kendaraan hybrid tidak akan mendapatkan insentif dari pemerintah, meskipun sebelumnya ada usaha dari asosiasi dan Kementerian Perindustrian RI untuk mendapatkan dukungan tersebut.
Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menerapkan kebijakan yang ada saat ini tanpa perubahan.
"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ucap Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, Senin (5/8).
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada enam bulan pertama tahun ini, telah terjual 25.791 unit kendaraan hybrid (HEV), naik 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," lanjutnya.
" Tentu kita dorong bahwa electric vehicle ini yang harus didorong supaya lebih cepat lagi. Tapi dari pameran otomotif kemarin, hasilnya relatif bagus untuk kita mendorong penjualan," jelas dia lagi.
Kendaraan hybrid kini menguasai 68 persen dari total pasar mobil listrik nasional, yang mencapai 37.731 unit.
Namun, pertumbuhan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) lebih tinggi, dengan peningkatan 104 persen pada Januari hingga Juni 2024, mencapai 11.940 unit.