Kepala OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Syntia Dewi. (Dok. Antara) |
Bengkulu, SuaraNasional.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu terus gencar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan.
Hingga semester pertama tahun 2024, sebanyak 4.780 individu dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), telah mengikuti program literasi yang diselenggarakan oleh OJK Bengkulu.
Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, mengungkapkan bahwa upaya ini sejalan dengan target nasional untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.
"Kami telah melaksanakan 31 kegiatan edukasi dan literasi keuangan dengan tujuan agar masyarakat semakin paham tentang produk dan layanan jasa keuangan," ujarnya.
Salah satu fokus utama dari program literasi keuangan yang digalakkan OJK Bengkulu adalah meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai bentuk penipuan finansial.
"Masyarakat perlu waspada terhadap penawaran investasi dengan iming-iming keuntungan yang tidak realistis. Ingatlah prinsip 2L: legal dan logis. Pastikan setiap investasi memiliki izin resmi dan tingkat keuntungannya masuk akal," tegas Ayu.
Selain itu, OJK Bengkulu juga memberikan edukasi mengenai risiko pinjaman online (pinjol) ilegal.
"Pinjol ilegal sangat berbahaya karena dapat merugikan konsumen. Bunga yang tinggi, penagihan yang kasar, dan penyalahgunaan data pribadi adalah beberapa risiko yang mengintai," jelas Ayu.
Lebih lanjut, Ayu mengingatkan masyarakat akan bahaya judi online.
"Judi online tidak hanya merusak kondisi finansial, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mental dan sosial. Stres, depresi, dan gangguan hubungan sosial adalah beberapa konsekuensi yang mungkin timbul akibat kecanduan judi online," ungkapnya.