Emas Antam (Dok. Ist) |
SUARANASIONAL.ID - Investasi emas masih menjadi pilihan yang populer karena dianggap stabil dan nilainya mengalami peningkatan seiring inflasi.
Harga emas cenderung meningkat dan biasanya dianggap sebagai safe haven oleh para investor.
Dalam satu minggu terakhir, harga emas Antam naik sebesar Rp 13.000 per gram, dari Rp 1.329.000/gram pekan lalu menjadi Rp 1.342.000/gram hari ini.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka dan pengamat komoditas emas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa harga emas investasi Antam yang beredar di Indonesia sangat dipengaruhi oleh harga emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Untuk memprediksi harga emas Antam ke depan, perubahan harga emas dunia dan nilai tukar rupiah perlu diperhatikan karena harga Antam ditentukan oleh rumus (harga emas dunia ÷ 31,1 × nilai tukar rupiah) + harga cetak dan biaya produksi Rp 100.000.
"Perhitungannya itu seperti ini, jadi harga emas dunia dibagi 31,1 sama dengan berapa, dikali dengan (nilai tukar) rupiah. Nah Rupiah-nya berapa ditambah dengan ongkos (produksi) dan sertifikat Rp 100.000. Nah itulah harga per gram (emas Antam)," jelasnya saat dihubungi dilansir dari detikcom, Rabi (19/6/2024).
Menurut Ibrahim, harga emas dunia diprediksi akan turun hingga November 2024, dari kisaran US$ 2.300/troy ons saat ini menjadi US$ 2.100/troy ons, kemudian diperkirakan akan naik kembali pada Desember 2024 karena ketegangan politik akibat pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Kondisi ini dapat terjadi karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah mulai mereda seiring perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel serta menjadi faktor lainnya adalah dukungan terhadap Palestina sebagai anggota penuh PBB.
"Di bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November kemungkinan besar fluktuasi harga emas (dunia) ini akan terkoneksi yang bisa saja kembali ke US$ 2.100an/troy ons (yang saat ini masih di kisaran US$ )," ucap Ibrahim.
"(Harga emas dunia turun) karena tensi politik di Timur Tengah kemudian meredam yang di mana ada gencatan senjata antara Hamas dengan Israel. Bahkan negara-negara di dunia banyak yang mengakui Palestina akan diakui jadi anggota penuh PBB," terangnya lagi.
Meskipun demikian, Ibrahim menambahkan bahwa harga emas mungkin tidak mengalami koreksi lebih dalam karena adanya perang dagang antara China dan Uni Eropa yang baru saja mempengaruhi harga jual logam mulia Antam. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan terus melemah, sehingga dapat meningkatkan harga jual emas Antam.
Namun, karena kemungkinan penurunan harga emas dunia, kenaikan nilai tukar rupiah dapat membuat harga emas Antam stabil dengan kenaikan terbatas.
"Harga emas dunia turun, kemudian Rupiah-nya melemah, (harga emas Antam) akan tertahan dengan tertahan dengan mata uang Rupiah-nya," katanya.
Berdasarkan prediksi tersebut, harga emas Antam di masa depan diperkirakan berada di kisaran Rp 1.300.000-1.400.000, meskipun prediksi ini tidak dapat dipastikan 100% akurat karena dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti geopolitik dan tensi perdagangan global.
"Kenaikan (harga emas Antam) akan terbatas, kemungkinan besar hanya di Rp 1.400.000 per gram dan kemudian akan terkoreksi (turun atau stabil di kisaran tersebut)," ucap Ibrahim.