Bobby Nasution memimpin Barisan Pengusaha Pejuang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran, Rabu (8/11). |
SuaraNasional.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diminta untuk mengembalikan KTA usai mendeklarasikan dukungan ke pasangan Prabowo-Gibran.
Pasalnya, PDIP yang notabene partai tempat Bobby bernaung juga memiliki pasangan capres-cawapres sendiri pada Pilpres 2024, yaitu Ganjar-Mahfud.
Menurut PDIP, apa yang dilakukan Bobby sudah melanggar etika politik. Sehingga diminta untuk mundur sebagai kader partai berlambang kepala banteng itu.
Menanggapi seruan untuk mengembalikan KTA PDIP, Bobby berseloroh masih menunggu waktu yang tepat.
"Pengembalian KTA? Nanti," kata Bobby singkat saat ditemui di Pemkot Medan, Senin (13/11/2023).
Menantu Jokowi itu juga mengaku sudah berkoordinasi dengan DPC PDIP Kota Medan.
"Ya pokoknya saya katakan kemarin saya akan koordinasi karena dari DPP menyampaikan kepada DPC. Kita akan kordinasi dengan sekretaris DPC. Waktunya.... kita cari tanggal yang bagus. Nanti kita koordinasi lagi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Bobby resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran.
Deklarasi tersebut digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (8/11) lalu, sekaligus memimpin Barisan Pengusaha Pejuang untuk memiliki visi misi yang sama dengan dirinya.
Sementara itu, Bendahara DPC PDIP Medan Boydo Panjaitan mengatakan, pihaknya telah meminta Bobby untuk segera mengembalikan KTA dalam kurun tiga hari.
Namun hal itu tidak dipenuhi Bobby begitu saja, mengingat sampai saat ini belum ada tanda-tanda Bobby menyerahkan KTA tanda pengunduran dirinya dari PDIP.
"Tapi nampaknya Bobby Nasution tidak menghiraukan petunjuk dari DPP, kalau memang mendukung Prabowo - Gibran harusnya terlebih dahulu menyampaikan pengunduran diri ke DPC PDIP," kata Boydo.
"Tapi sampai sekarang kami belum ada menerima. Kan diberi waktu tiga hari untuk berpikir," imbuhnya.
Boydo juga menambahkan, aksi deklarasi Bobby terhadap pasangan capres-cawapres lain juga telah mencederai PDIP.
Hal senada juga disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyebut Bobby diminta segera mundur karena tidak menghargai instruksi DPP PDIP.
"Itu sangat tegas sesuai dengan etika, kami minta untuk diberikan pengunduran diri," kata Hasto saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (9/11/2023) lalu.