Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak tiga kali ke daerah terdampak masalah kekeringan. (Dok. Pemprov Jateng) |
SuaraNasional.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, berupaya maksimal untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau panjang seperti yang terjadi saat ini.
Salah satu upaya yang dilakukan seperti mencari sumber air baru di titik yang telah ditentukan.
Hal itu dinilai bisa menjadi solusi untuk meminimalisir dampak kekeringan yang lebih parah di daerah tersebut.
Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengungkapkan, pihaknya telah menemukan sumber air baru di Dusun Dlisen, dan akan segera ditindaklanjuti.
“Sumber air baru sudah ditemukan di Dusun Dlisen, segera akan disurvei DPUPR untuk mengetahui sarana prasarana yang dibutuhkan. Untuk daerah yang terindikasi rawan kekeringan cuma di Pecalungan dan Bandar. Alhamdulillah, di sana sudah ditemukan sumber air,” ungkapnya dikutip laman resmi Pemprov Jateng, Sabtu (16/9/2023).
Hingga media September 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak tiga kali.
Bantuan air bersih tersebut didistribusikan untuk daerah yang terindikasi rawan kekeringan, seperti Desa Wonomerto Bandar, Durenombo Subah, dan Pretek Pecalungan.
Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Riza Zakiyah mengatakan, khusus Desa Pretek, bahkan dampak kekeringan sudah terjadi sejak Agustus 2023. Namun pihaknya mengaku baru mendapatkan laporan sejak minggu lalu.
“Kami langsung menindaklanjuti dengan mengirimkan bantuan air bersih ke warga,” kata dia.
Selain itu, kasus kekeringan di Desa Pretek disebut baru pertama terjadi pada tahun ini dengan dampak yang cukup mengkhawatirkan.
“Kekeringan tahun ini terjadi cukup lama, sehingga mengakibatkan sumber air berupa sumur gali mulai mengering,” ujarnya.