Kondisi jembatan berumur tua di Banjarmasin ini disebut sudah 20 tahun tak mendapat perbaikan. (Dok. Pewarta.co.id biro Kalsel) |
SuaraNasional.id - Di usianya yang ke-497, ternyata masih ada fasilitas publik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang kondisinya sangat memprihatinkan. Salah satunya jembatan di kawasan Ampera Raya dan Banyiur Luar yang diketahui sudah berumur cukup tua.
Bahkan kondisi Jembatan Ampera Raya dan Banyiur Luar, Kecamatan Banjar Selatan, ini sering memakan korban yang melintas di jembatan berbahan kayu ulin tersebut.
Tak mudah untuk melewati jembatan itu, terlebih bagi pengendara sepeda motor usai hujan gerimis atau siang di tengah terik matahari.
Lantai jembatan menimbulkan bunyi yang sangat menganggu saat dilintasi sepeda motor atau mobil. Sementara kayu pengaman di sisi kiri dan kanan sebagian hilang sehingga sangat membahayakan pengendara.
Kondisi jembatan tua itu sangat berbahaya terutama saat musim hujan. Hal ini dikeluhkan oleh warga, salah satunya bernama Triswana yang setiap hari mengakses jalur jembatan tersebut untuk keperluan mobilitas.
"Sudah banyak pengendara yang jatuh," kata Triswana, dikutip dari Pewarta.co.id, Rabu (27/09/2023).
Wanita berusia 43 tahun ini juga mengatakan, sudah banyak warga yang terjatuh akibat lantai jembatan yang licin, mulai dari yang mengalami patah tangan hingga tidak sadarkan diri, bahkan hingga meninggal.
"Terakhir sekitar satu bulan yang lalu, pasangan suami istri terjatuh di jembatan, sempat tidak sadarkan diri, beruntung tidak sampai kecebur ke sungai," ujarnya.
"Sebelum-sebelumnya ada warga sekitar jembatan sampai patah tangan, warga ini tinggalnya tidak jauh dari Jembatan Banyiur," tambahnya.
Disebutnya, Jembatan Banyiur ini sudah sekitar 20 tahun tidak mengalami perbaikan.
"Kalaupun ada perbaikan, cuman bertahan paling lama 3 hingga 6 bulan, kemudian ada yang rusak kembali, tidak pernah awet seperti jembatan lain disekitarnya," tuturnya.
Warga yang tinggal di sekitar Jembatan Banyiur sejak lahir ini berharap jembatan ini segera diperbaiki, bahkan kalau perlu dibangun dengan kontruksi beton seperti wilayah Teluk Tiram.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pewarta.co.id dengan judul "HUT ke-497, Masih Ada Fasilitas Publik Tak Layak di Banjarmasin".
(rh/edp)