Tpz6TpCiGfz9BSd6BUMlGUA5Gd==

Pengguna AI ChatGPT di Indonesia Masih Sepi, Kominfo Belum Prioritaskan Regulasi

Pengguna AI ChatGPT di Indonesia Masih Sepi, Kominfo Belum Prioritaskan Regulasi
Ilustrasi ChatGPT. (Dok. Web)

SUARA NASIONAL - Penggunaan teknologi Artificial Intelligence pada platform chatbot buatan OpenAI, yakni ChatGPT, belakangan ramai menjadi perbincangan.


Bahkan kehadiran ChatGPT diyakini dapat menjadi ancaman sejumlah profesi ke depannya jika tidak diberlakukan regulasi yang jelas.


Di beberapa negara, ChatGPT mulai dapat penolakan bahkan berujung pemblokiran. Lantas bagaimana dengan Indonesia?


Sampai saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum menerapkan regulasi apapun terkait penggunaan chatbot AI tersebut.


Kominfo mengaku masih mendalami ChatGPT untuk dinilai apakah termasuk sebagai perusahaan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) atau tidak.


Dirjen Aptika Kominfo Samuel Abrijani menjelaskan, platform wajib mendaftar PSE jika memiliki layanan berbayar. Karenanya Kominfo masih akan mengkaji lebih lanjut terkait trafik ChatGPT di Indonesia.


"Kalau dia berbayar wajib. Kemarin sih kita sudah kirim-kirim surat. Kemaren masih kita analisa, trafiknya berapa sih, biayanya. Kan ada enam kategori soal PSE. Kalau dia masuk, berarti harus daftar," kata Samuel, Kamis (13/4/2023).


Baca juga: Siap-siap, Grab Bakal Naikkan Biaya Platform Mulai 5 Mei 2023, Berapa Besarannya?


Selain itu, lanjut Samuel, penggunaan ChatGPT di Indonesia juga masih terbilang kecil. Angkanya tak sebesar di Amerika. Oleh sebab itu Kominfo belum menjadikannya prioritas untuk meminta penjelasan pihak OpenAI.


"Masih kecil sekali (penggunanya). Bahkan ada baseline-nya. Makanya kemarin trafiknya kecil sekali di sininya (Indonesia). Jadi belum masuk prioritas kami," ujarnya.


OpenAI Sosialisasi Keliling Dunia


Beberapa waktu lalu pihak OpenAI mengatakan tengah aktif melakukan sosialisasi di seluruh dunia terkait produk AI miliknya.


Disebutkan sejumlah negara bakal jadi tujuan OpenAI, yang kemungkinan salah satunya Indonesia.


Mengetahui kabar itu, Kominfo berniat untuk berdiskusi dengan OpenAI untuk meminta penjelasan terkait ChatGPT yang mulai viral sejak akhir tahun lalu itu.


"Dia mau keliling dunia. Nah mungkin saya juga bisa panggil, bisa ngobrol. Jadi kita harus memahami dulu. Itu sih pertama yang ingin kita lakukan. Kita ingin memahami dulu apa itu," ucap Samuel.


Untuk diketahui, fenomena penggunaan chatbot belakangan menjadi sorotan karena dinilai dapat membahayakan pengguna internet.


Teknologi AI terbaru itu di satu sisi dapat mempermudah pekerjaan manusia, namun di sisi lain dipercaya bisa memberikan efek ketergantungan dan mematikan kreativitas kinerja manusia itu sendiri.

***
Dapatkan berita Indonesia terbaru viral 2025, update terkini hari ini dari media online SuaraNasional.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter